MATERI MENENTUKAN INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL I PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII
KD 3.11. Menentukan Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal
KD 4.11. Membuat Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal
Seorang
wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih
keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat
mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia
sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku
usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada
sehingga dapat mencapai tujuan usahanya.
A. PENGERTIAN KEBERHASILAN USAHA
Keberhasilan
identik dengan pendapatan, termasuk dalam produksi massal. Pendapatan
merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat
dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha adalah
suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya
dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan
dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular
adalah menghasilkan laba.
Keberhasilan usaha juga dapat diartikan
sebagai keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya, dalam hal
ini keberhasilan tersebut didapat dari wirausaha yang memiliki
kecerdasan, kreativitas, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat
menerapkan konsep wirausaha secara proaktif. Keberhasilan usaha tersebut
dapat terlihat dari keadaan usahanya yang lebih baik bila dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha dalam produksi massal, yaitu:
1. Kemampuan menyesuaikan diri;
bertujuan agar pelaku usaha dapat lebih leluasa dalam bertindak dan
nyaman dalam melakukan suatu usaha, sehingga tidak terganggu oleh
lingkungannya.
2. Produktivitas; bagaimana melakukan
pekerjaan dalam waktu sesingkat mungkin dengan penggunaan sumber daya
yang seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas yang ditentukan
3. Kepuasan kerja;
kondisi psikis menyenangkan yang dapat dirasakan oleh pekerja/pegawai
di dalam suatu lingkungan pekerjaan atas perannya dalam organisasi dan
kebutuhannya terpenuhi dengan baik.
4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya;
keberhasilan suatu usaha dapat diketahui dengan melihat kinerja suatu
perusahaan yang diperoleh melalui perbandingan nilai yang dihasilkan
dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
B. KRITERIA KEBERHASILAN
Kesuksesan wirausaha
disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir
wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun
dalam situasi yang tidak menentu.
Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
4. Fokus pada pelaksanaan
5. Mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Kelima
karakteristik berpikir tersebut dapat berpengaruh terhahadap
keberhasilan sebuah usaha. Terdapat 8 indikator keberhasilan yang
membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1. Peluang pasar yang baik.
2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8. Dukungan modal yang kuat.
Menurut
Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan
keberhasilan suatu usaha termasuk dalam produksi massal dapat dilihat
dari :
1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha
Selain indikator diatas, dalam pengukuran keberhasilan produksi massal juga dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini :
1. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan
Produktivitas
diartikan sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan
(input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang optimal. Sehingga semakin tinggi perbandingannya
maka semakin tinggi produk yang dihasilkan. Cara mengukur produktivitas
tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu
perhitungan produktivitas yang umum digunakan adalah menghitung produksi
kotor pekerja selama satu jam kerja. Cara ini dapat menghitung seberapa
efisien penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan produk.
2. Dimensi Produktivitas
Keberhasilan produksi juga dapat dilihat dari dimensi produktivitas, sebagai berikut :
a.
Dimensi sikap kerja; terdiri atas indikator sikap dalam
melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan dan sikap melaksanakan
inisiatif kerja
b. Dimensi tingkat keterampilan; terdiri dari
indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan melaksanakan
program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program
c. Dimensi
hubungan antara lingkungan kerja; terdiri dari hubungan dengan
pimpinan, hubungan antar bagian dan hubungan rekan kerja
d. Dimensi manajemen produktivitas; terdiri dari koordinasi pekerjaan, komunikasi antarbagian dan tanggungjawab pekerjaan
e.
Dimensi efisiensi tenaga kerja; terdiri dari jumlah tenaga kerja,
pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja
f.
Dimensi kewiraswastaan; terdiri dari kemampuan melihat potensi daerah,
kemampuan melihat potensi diri dan kemampuan melihat potensi organisasi
C. FAKTOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL
Pengadaan produksi massal sangat bermanfaat dalam membuat suatu produk lebih variatif dengan harga yang relatif murah. Produksi massal dapat menyesuaikan kebutuhan dengan kapasitas produksi secara massal. Untuk mencapai keberhasilan usahanya, seorang wirausaha akan melakukan upaya maksimal untuk mengembangkan usahanya menjadi sukses. Selain faktor dari diri pengusaha, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan produksi, yaitu :
1. Faktor internal; terdiri dari
kualitas SDM, penguasaan organisasi, struktur organisasi, system
manajemen, partisipasi, kultur dan budaya bisnis, kekuatan modal,
jaringan bisnis dengan pihak luar dan tingkat entepreneurship.
2. Faktor eksternal yang dibagi menjadi faktor pemerintah dan faktor non pemerintah; faktor pemerintah antara
lain
kebijakan ekonomi, birokrat, politik dan tingkat demokrasi. Faktor non
pemerintah antara lain system perekonomian, sosio kultur budaya
masyarakat, system perburuhan dan kondisi perburuhan, infrastruktur,
tingkat pendidikan masyarakat dan lingkungan global.
D. INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL
Menurut Suryana, terdapat 5 indikator keberhasilan tahapan produksi massal, antara lain :
1.
Modal; untuk memproduksi barang dalam jumlah besar, maka dibutuhkan
modal yang lumayan besar karena modal ini digunakan untuk membeli
peralatan produksi, bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi.
Ketika modal telah siap, maka produksi massal dapat segera dilaksanakan.
2.
Pendapatan; produksi massal dikatakan berhasil apabila dapat
menghasilkan pendapatan sesuai harapan, sehingga sebelumnya dilakukan
perhitungan potensi pendapatan yang akan diperoleh.
3. Volume
Penjualan; produksi massal dikatakan berhasil jika volume penjualan
meningkat sehingga tidak terjadi penumpukan hasil produksi di gudang.
4. Output Produksi; Output atau hasil produksi sesuai dnegan target yang diharapkan maka produksi massal dikatakan berhasil
5.
Tenaga kerja; keberhasilah produksi massal juga ditentukan dari tenaga
kerja, ketersediaan tenaga kerja yang cakap dan kemampuan memahami
bidang pekerjaan menjadi penentu keberhasilan produksi massal.
Sekian Materi Tentang MATERI MENENTUKAN INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL I PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII, semoga bermanfaat.
Post a Comment for " MATERI MENENTUKAN INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL I PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII"