KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN)
3.1. Menerapkan dasar dasar desain grafis dan
nirmana3.1.1. Menjelaskan dasar dasar desain grafis dan
nirmana
3.1.2. Menerapkan dasar dasar desain grafis dan
nirmana
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN)
4.1. Membuat desain dengan menerapkan
dasar-dasar desain grafis dan nirnama
4.1.1. Mencoba
mendesain dengan menerapkan
dasar-dasar desain grafis
dan nirnama
4.1.2. Membuat desain dengan menerapkan
dasar-dasar desain grafis dan nirnama
A. Materi
1. Konseptual Nirmana
a.
Elemen Titik
Elemen
titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Dari sebuah titik
dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. Pada gambar dalam bidang gambar
akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik.
Secara
umum bentuk diartikan titik karena ukurannya yang kecil. Namun pengertian kecil
itu sesungguhnya nisbi/bersifat relatif tergantung dibandingkan dengan apa dan
ukuran seberapa besar.
Gambar Titik
yang Bersifat Relatif Terhadap Ukuran Bidang
Ciri
khas dari elemen titik adalah ukurannya yang kecil dan rautnya sederhana. Karya
seni dapat dihasilkan dengan teknik titik-titik. Dalam mengatur titik pada
suatu bidang, Anda bebas menentukan jumlah titik dan alat penyentuh
Tujuan
yang diharapkan adalah efek dari percampuran titik-titik tersebut yang akan
menghasilkan warna tertentu.
b.
Raut Titik
Raut
titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut, dan
tanpa arah. Titik dapat juga beraut bujur sangkar , segitiga, dan lain
sebagainya.
Raut
titik
c.
Elemen Garis
Garis
adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian
masa, dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung,
berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya.
Jika
titik-titik diletakkan sejajar
secara berimpit, maka akan
didapatkan sebuah garis.
Elemen
garis
Saat
menyentuh alat gambar atau alat tulis dan Anda berusaha menggerakkannya pada
suatu bidang maka akan meninggalkan bekas. Bekas itu disebut goresan atau
garis. Disebut demikian karena bentuknya yang kecil memanjang dan hal ini
bersifat nisbi.
Saat
menggunakan alat gambar/alat tulis kecil runcing, tumpul besar, gepeng lebar
seperti kuas gepeng lebar, semua hasil goresannya digolongkan sebagai garis.
1)
Raut Garis
Raut
adalah ciri khas suatu bentuk. Raut garis adalah ciri khas bentuk garis. Raut
garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan
garis bengkok atau lengkung.
2)
Interval Tangga Raut Garis
Pada dasarnya
raut garis hanya terdiri dari garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung
bisa terdiri dari lengkung tunggal dan lengkung ganda (lengkung S). Perbedaan
raut pada garis lurus dan garis lengkung dapat dibuat tujuh interval tangga,
seperti tangga nada do, re, mi, fa, so, la, si.
Interval
tangga raut garis
Menyusun
garis-garis dengan dua atau tiga interval tangga berdekatan, misalnya nomor 1
dan 2, nomor 5 dan 6, atau nomor 1,2, dan 3, atau nomor-nomor yang lainnya yang
saling berdekatan, disebut transisi. Hasilnya harmonis, enak dilihat, cocok
untuk hal-hal yang perlu dinikmati berlama-lama, seperti interior, lukisan,
busana, dan lain sebagainya.
Jika
hanya satu nada akan terdengar monoton, jika dua atau tiga nada yang berdekatan
akan terdengar harmonis, dan jika menggunakan dua nada yang bertentangan misalnya
nada tinggi dan nada rendah akan terdengar kontras, begitu juga pada garis saat
garis nomor 1 bersanding dengan 6 atau 7 akan terlihat kontras.
3)
Ukuran Garis
Ukuran
garis bukan berdasar ukuran sentimeter atau meter, tetapi ukuran yang bersifat
nisbi, yakni ukuran garis yang berupa panjang-pendek, tinggi-rendah,
besar-kecil, dan tebal-tipis. Seberapa panjang, tinggi, dan besarnya
dipengaruhi oleh tempat atau ruang di mana garis berada. Sedangkan ukuran
tebal-tipis dipengaruhi oleh alat dan tekanan penggoresan. Jika alat
penggoresnya pensil misalnya jenis pensil 2H, H, HB, 1B, 2B, 3B, 4B, atau 5B
dan faktor kekuatan tekanan dalam penggoresan. Oleh karenannya, dengan pensil
yang sama, tetapi tekanan penggoresan yang berbeda, akan dihasilkan ketebalan
yang berbeda pula.
4)
Interval Tangga Ukuran Garis
Menyusun
garis dengan dua atau tiga interval garis yang berjauhan disebut oposisi,
hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, kuat, tajam, namun bisa juga menjadi
kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun ukuran garisnya.
Interval
tangga ukuran garis
5)
Arah Garis
Arah
elemen garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, vertikal. Garis bisa
lurus, melengkung atau bergerigi, namun arah geraknya dari garis tetap terdiri
dari tiga arah.
6)
Interval Tangga Arah Garis
Arah
garis dapat berupa arah horizontal, arah diagonal, dan arah vertikal. Dari arah
horizontal,diagonal, vertikal, dapat dibuat tujuh vertikal tangga arah garis.
Komposisi
yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga interval tangga saling berdekatan
akan menghasilkan transisi yang harmonis, enak dilihat, menyenangkan. Komposisi
yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga arah garis yang saling berjauhan
disebut oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, tajam, namun bisa juga
menjadi kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun arah garisnya.
Interval
tangga arah garis
7)
Gerak Garis
Gerak
garis merupakan arah gerak saat menggoreskan garis tersebut. Gerak garis
bisa dikatakan irama garis. Arah
garis dapat lurus, lengkung, lengkung ganda/majemuk, berombak merata,
berombak dari kecil ke besar, berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar,
patah-patah, bergigi, atau campuran dari beberapa aspek.
> Garis
dengan teknik goresan media runcing, seperti pensil, pena, rapido, dan
sejenisnya.
> Garis
dengan teknik goresan media lunak,seperti kuas lunak/kuas cat air, spon, dan media lunak yang lain.
> Garis
dengan media teknik goresan media keras, seperti kayu, besi, lidi, atau
lainnya.
> Garis
dengan teknik goresan pisau palet,dan sejenisnya.
> Garis
dengan teknik goresan lilin/pastel minyak dicampur cat air/cat poster.
> Garis
dengan goresan malam/paravin, dan canting dicampur cat air/cat poster.
> Garis
dengan goresan media garpu, sisir, dan sejenisnya.
d.
Elemen Bidang
Bidang
merupakan bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang sebagai ruangnya
sendiri disebut ruang dwimatra/dua dimensi. Bidang hanya berdimensi panjang dan
lebar. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra dan merupakan tempat di mana
objek-objek berada.
Bidang
yang menempati ruang dapat berbentuk dasar sejajar dengan tafril/bidang gambar
yang memiliki panjang dan lebar, atau dapat berbentuk maya, yaitu bidang yang
seolah-olah melengkung, atau bentuk bidang yang seolah-olah membuat sedut
dengan tafril sehingga seperti memiliki kedalaman.
Aplikasi
susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun tegel lantai maupun dinding,
penyusunan lempeng batu alam pada dinding, menyusun pecahan mozaik, menyusun
foto didinding, ataupun menyusun lukisan.
1)
Raut Bidang
Secara
garis besar macam dari raut bidang terdiri dari geometri dan non- geometri.
Bidang geometri bidang teratur yang dibuat secara matematika. Raut bidang
geometri atau bidang yang dibuat secara matematika, meliputi segitiga, segi
empat, segilima, segienam, segidelapan, lingkaran, dan lain sebagainya.
Bidang
geometri
Bidang
non-geometri merupakan bidang yang dibuat secara bebas, dapat berbentuk bidang
organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, dan bidang maya.
Bidang
sudut bebas
Bidang
organik adalah bidang-bidang yang dibatasi garis lengkung-lengkung bebas,
bidang bersudut bebas yaitu bidang-bidang yang dibatasi garis patah-patah
bebas.
Bidang
organik
Selain
bentuk bidang yang rata sejajar dengan tafril/bidang gambar, terdapat bidang
yang bersifat maya, yaitu bentuk bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang
seolah miring membentuk sudut, bentuk bidang yang seolah terpelintir, ada
lipatan.
Bidang
maya
Raut
bidang gabungan merupakan segala bentuk alam ini dapat disederhanakan menjadi
bentuk bidang dengan raut geometri, raut non geometri,seperti misalnya rumah,
pohon, kuda, gitar, dan lain-lain,yang bersifat datar disebut sebagai bidang.
Bidang
gabungan
2)
Ukuran Bidang
Bidang
memiliki dimensi panjang dan lebar yang menutupi area, bentuk bidang memiliki
ukuran. Ukuran yang dimaksud bukan sentimeter atau meter, namun ukuran yang
bersifat nisbi, di mana suatu ukuran yang menyesuaikan dengan tempat di mana
bidang tersebut berada. Ukuran bidang secara nisbi hanya ada dua, yaitu luas
dan sempit. Ukuran bidang yang sama dapat tampak luas manakala diletakkan di
area sempit, dan akan tampak sempit jika diletakkan pada area yang luas.
3)
Interval Tangga Bidang
Interval
tangga bidang merupakan tangga bidang di antara dua bentuk bidang berkontras.
Interval tangga bidang dapat diciptakan sendiri secara bebas terhadap dua
bidang yang dianggap kontras, misalnya tangga bidang di antara segitiga dengan
lingkaran, segiempat dengan lingkaran, atau bentuk bidang bergerigi dengan
lingkaran.
Interval
tangga raut bidang
Dengan
berdasar pada interval tangga bidang, antara lain dapat dihasilkan susunan
bidang sebagai berikut :
Susunan
repetisi: raut bidang dengan suatu interval tangga (raut bidang yang sama). Susunan ini hasilnya
monoton, ada kesan resmi, rapi, terlihat statis dan menjemukan.
Susunan
transisi: memadukan raut bidang dengan dua atau tiga interval yang berdekatan hal
ini menghasil harmonis, ada
dinamika, dan enak dinikmati.
Susunan
oposisi: di mana raut bidang dengan dua interval tangga berjauhan (raut bidang yang berbeda), hasilnya
kontras, keras, tajam.
4)
Interval Tangga Ukuran Bidang
Ukuran
bidang bersifat nisbi, yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu luas dan sempit.
Dikatakan luas jika bidang tersebut berada di tempat yang sempit dan dikatakan
sempit manakala bidang tersebut diletakkan pada area yang luas.Di antara ukuran
yang luas dan yang sempit tersebut dapat kita buat tujuh interval tangga ukuran
bidang.
Saat
menyusun bidang berdasar interval tangga ukuran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
Menyusun
bidang dengan ukuran satu interval tangga (berarti hanya satu jenis ukuran),
hasilnya monoton, statis, dan berkesan resmi.
Menyusun
bidang dengan dua atau tiga interval bidang yang berdekatan, hasilnya harmonis, enak dilihat, dan menyenangkan.
Menyusun bidang
dengan interval saling
berjauhan, hasilnya kontras, dinamis, kuat, tajam, ada kesan
kontradiktif.
Interval
ukuran bidang
5)
Interval Tangga Arah Bidang
Arah
bidang dalam suatu area hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, dan
vertikal. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun bidang dengan perubahan
arah :
Menyusun bidang
dengan satu interval
tangga (satu arah
yang sama) hasilnya monoton, statis, terasa
menjemukan.
Menyusun
bidang dengan dua atau tiga arah berdekatan hasilnya harmonis, enak dilihat,
dan menyenangkan.
Menyusun
dua atau tiga bidang dengan arah saling berjauhan, hasilnya kontras, kuat, tajam, ada kesan
kontradiktif.
Interval
tangga arah bidang
e.
Elemen Gempal
1) Gempal/volume
Bentuk
rupa gempal/volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi
ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal. Hampir semua bentuk yang di alam
semesta ini berupa gempal/volume, misalnya kain yang tipis tetap mempunyai
ketebalan meskipun tipis.
Pada
karya dua dimensi komposisi garis, bidang serta warna akan memberikan kesan
volume yang bersifat maya atau tidak dapat diraba. Gempal semu merupakan bentuk
tiga dimensi yang semu sehingga susunan gempal semu akan membentuk ruang semu.
Pada gambar berikut terlihat susunan bidang-bidang yang menciptakan gempal
semu, dengan menyusun bidang geometri lingkaran dengan ukuran yang berbeda
(membesar bagian tengah). Dengan menggunakan bidang lengkung bisa juga
membentuk suatu bentuk gempal maya.
Penciptaan
volume maya pada nirmana dwimatra dengan bidang
2) Raut Gempal
Raut merupakan suatu ciri
dari suatu bentuk.
Macam-macam raut gempal
diantaranya adalah :
Gempal
kubistis
Bentuk
gempal yang bersudut-sudut, seperti kubus, kotak, balok, piramida dan lain
sebagainya
3) Tata Rupa Gempal
Susunan pada
gempal baik gempal
nyata maupun gempal
semu mempunyai beberapa pedoman dalam susunan yang sama sebagai berikut:
a) Susunan repetisi
Susunan
gempal dengan raut yang sama, misalnya susunan balok yang berjajar. Susunan
repetisi ini akan menghasilkan kesan monoton, kaku, statis, namun juga akan
terlihat resmi, rapi, teratur.
Susunan
repetisi
b) Susunan transisi
Pada
susunan gempal transisi, raut gempal memiliki hubungan dan ada peralihan
bentuk, ada variasi yang sama atau kesamaan tertentu misalnya gempal bola
dengan gempal setengah bola, gempal silinder dengan kerucut. Susunan gempal
tansisi akan membentuk suatu susunan
c) Susunan oposisi
Susunan
oposisi atau disebut juga susunan gempal kontras yang saling berbeda bentuk
gempalnya, saling bertentangan dan adakalanya perbedaan tersebut bertolak
belakang. Susunan oposisi akan menghasilkan sifat kontras, keras, bergejolak.
Contoh dari susunan oposisi yaitu susunan gempal dengan bentuk bola dengan
kotak, bola dengan piramida, dan lain sebagainya.
Susunan
oposisi
Ayo kunjungi website kami bento 4d untuk mendapatkan video hot setiap harinya
ReplyDelete